MAKALAH
Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata
Kuliah Metodologi
PENELITIAN KUALITATIF
Oleh
Fandi
Pratama 2410.0
Herlina
Humaira 2410.003
Fitri
Susanti 2410.006
Rora
Trisuryaningsih 2410.010
Yetmawati 2410.046
Dosen pembimbing
Imamuddin,
M.Pd
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
SUMBAR
2012
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillah
segala puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam. Hanya kepada Dia jualah kita
bersyukur atas nikmat, rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik yang berjudul “Penelitian Kualitatif”
Dalam menyusun makalah ini tentu
tanpa terlepas dari pengalaman dan pengetahuan orang lain. Karena itu
disampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terwujudnya makalah ini.
Akhirnya kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini
sangat dihargai dan diterima dengan rasa terima kasih untuk kesempurnaan Makalah dimasa yang akan datang dan
mudah-mudahan ada manfaatnya.
Bukittinggi , Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.................................................................................1
B.
Rumusan Masalah...........................................................................2
C.
Tujuan Pembuatan Makalah..........................................................2
BABII
PEMBAHASAN
A. Pengertian penelitian kualitatif
......................................................2
B. Ciri penelitian
kualitatif..................................................................3
C. Tujuan penelitian
kualitatif............................................................6
D. Bidang kajian penelitian
kaulitatif.................................................6
E. Jenis Penelitian Kualitatif ..............................................................6
F.
Kegunaan Penelitian Kualitatif
.....................................................8
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan.......................................................................................11
B.
Saran.................................................................................................11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap
kegiatan penelitian sejak awal sudah harus ditentukan dengan jelas
pendekatan/desain penelitian apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar
penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan kokoh dilihat dari
sudut metodologi penelitian, disamping pemahaman hasil penelitian yang akan lebih proporsional apabila pembaca mengetahui
pendekatan yang diterapkan.
Obyek dan
masalah penelitian memang mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan mengenai
pendekatan, desain ataupun metode penelitian yang akan diterapkan. Tidak semua
obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan pendekatan tunggal, sehingga
diperlukan pemahaman pendekatan lain yang berbeda agar begitu obyek dan masalah
yang akan diteliti tidak pas atau kurang sempurna dengan satu pendekatan maka
pendekatan lain dapat digunakan, atau bahkan mungkin menggabungkannya.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian penelitian kualitatif?
2. Apa
ciri-ciri penelitian kualitatif?
3. Apa
Tujuan Penelitian Kualitatif?
4. Apa
bidang Kajian Penelitian Kualitatif?
5. Apa
jenis Penelitian Kualitatif?
6. Apa
kegunaan Penelitian Kualitatif?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian penelitian kualitatif
2.
Untuk mengetahui
ciri-ciri penelitian kualitatif
3.
Untuk mengetahui Tujuan
Penelitian Kualitatif
4.
Untuk mengetahui bidang
Kajian Penelitian Kualitatif
5.
Untuk mengetahui jenis
Penelitian Kualitatif
6.
Untuk mengetahui
kegunaan Penelitian Kualitatif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah
penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan
makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Landasan teori
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran
umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam
penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada
sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada
penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat
berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan
wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini
adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah
relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.
Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan
interviewer atau moderator group periset menjelajah dengan tanggapan mereka
untuk mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaan tentang
gagasan atau topik yang dibahas dan untuk menentukan derajat kesepakatan yang
ada dalam grup. Kualitas hasil temuan dari penelitian kualitatif secara
langsung tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari interviewer
atau moderator group.
Jenis penelitian yang sering kurang dilakukan dari
survei karena mahal dan sangat efektif dalam memperoleh informasi tentang
kebutuhan komunikasi dan tanggapan dan pandangan tentang komunikasi tertentu.[1]
Menurut
Sukmadinata (2005) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang
berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran
pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah
dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang
melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002).
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan
dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian
kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang
partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono,
2005).
B.
Ciri penelitian kualitatif
Ada lima ciri pokok karakteristik metode
penelitian kualitatif yaitu:
1. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian
utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan
mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat
kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat
hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh
pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya
tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.
2. Memiliki sifat deskriptif analitik
Penelitian
kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil
wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun
peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka.
Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari
hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak
ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan
mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif.
Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan
bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan
menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi
mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.
3. Tekanan pada proses bukan hasil
Tekanan
penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan
berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses
bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana
cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak
dapar dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut
gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang
terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu
berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab
proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Peneliti tidak perlu mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari
hilangnya informasi yang telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan
konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau
hasil penelitian tersebut.
4. Bersifat induktif
Penelitian
kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori,
tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan,
mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis,
menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses
tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab
proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam
konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam
bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan
bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang
terpisah namun saling berkaitan.
5. Mengutamakan makna
Penelitian
kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai
suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam
pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah
tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan
pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami
dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi.
Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat
diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan
kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru)
diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara
sahih dan tepat.
Berdasarkan
ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai dari teori yang
dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan
alami. Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui
pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan
proses terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tak
perlu dilakukan sebab deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan
situasi tertentu. Realitas yang kompleks dan selalu berubah menuntut peneliti
cukup lama berada di lapangan[2].
Sejalan
dengan pendapat di atas, Bogdan dan Biklen (1992) menjelaskan bahwa bahwa ciri-ciri metode penelitian kualitatif ada lima, yaitu:
-
Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai
sumber data langsung, dan peneliti sebagai instrumen kunci.
-
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif.
Data yang dikumpulkan lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka
-
Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada
produk. Hal ini disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data,
setting atau hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas
apabila diamati dalam proses.
-
Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara
induktif: Peneliti tidak mencari data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka
susun sebelum mulai penelitian, namun untuk menyusun abstraksi.
-
Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar
perilaku yang tampak.
C. Tujuan
Penelitian Kualitatif
Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu untuk:
1. Mendeskripsikan suatu proses
kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan
kajian lebih lanjut untuk menemukenali kekurangan dan kelemahan pendidikan
sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.
2. Menganalisis dan menafsirkan suatu
fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana
adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara
alami.
3. Menyusun hipotesis berkenaan dengan
konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di
lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan
kuantitatif.
D. Bidang Kajian Penelitian Kualitatif
Bidang kajian penelitian kualitatif dalam pendidikan antara
lain berkaitan dengan proses pengajaran, bimbingan, pengelolaan/manajemen kelas, kepemimpinan dan pengawasan
pendidikan, penilaian pendidikan, hubungan sekolah dan masyarakat, upaya
pengembangan tugas profesi guru, dan lain-lain.
E. Jenis Penelitian Kualitatif
1. Etnografi
Etnografi
merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami
di sebuah budaya atau sebuah kelompok social tertentu untuk memenuhi sebuah
budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli menyebutnya sebagai
penelitian lapangan, karena memang dilaksanakan di lapangan dalam latar alami. Peneliti
mengamati perilaku seseorang atau kelompok sebagaimana adanya. Data diperoleh
dari obervasi sangat mendalam sehingga memerlukan waktu berlama-lama di
lapangan, wawancara dengan anggota kelompok budaya secara mendalam, mempelajari
dokumen atau artifak secara jeli. Tidak seperti jenis penelitian kualitatif
yang lain dimana lazimnya data dianalisis setelah selesai pengumpulan data di
lapangan, data penelitian etnografi dianalisis di lapangan sesuai konteks atau
situasi yang terjadi pada saat data dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat
antropologis karena akar-akar metodologinya dari antropologi. Para ahli pendidikan
bisa menggunakan etnografi untuk meneliti tentang pendidikan di sekolah-sekolah
pinggiran atau sekolah-sekolah pinggiran di tengah-tengah kota.
2. Studi
kasus
Studi
kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu
organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya
untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus
menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk menghsilkan teori. Sebagaimana
prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari
wawancara, observasi, danaarsif. Studi kasus bisa sebagai untuk meneliti
sekolah di tengah-tengah kota dimana para siswanya mencapai prestasi akademik
luar biasa.
3. Studi
dokumen/ teks
Studi
dokumen atau teks merupakan kajian yang menitikberatkan pada analisis atau
interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan
yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film,
catatan harian, naskah artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas
yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah itu otentik. Penelitian
jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang yang tertuang di dalam
buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para pendidik menggunakan metode
penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah teks, atau untuk
menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topic tertentu dari sebuah
teks.
4. Pengamatan
alami
Pengamatan
alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi
menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Tujuan utamanya
ialah untuk mengaati dan memahami perilaku seseorang atau kelompok orang dalam
situasi tertentu. Misalnya bagaimana perilaku seseorang ketika dia berada di
kelompok diskusi yang anggotanya berasal dari latar social yang berbeda-beda. Dan
bagaimana pula perilaku dia jika berada dalam kelompok yang homogen. Peneliti menggunkan
kamera tersembunyi atau instrument lain yang sama sekali tidak diketahui oleh
orang yang diamante (subjek). Peneliti bisa mengamati sekelompok anak ketika
bermain dengan teman-temannya untuk memahami perilaku interaksi social mereka.
F. Kegunaan Penelitian Kualitatif
1. Bagi
pengembangan teori. Penelitian kualitatif dengan teknik studi kasusnya sangat
cocok untuk melakukan pengungkapan dan penemuan.
2. Sumbangan
dari penyempurnaan praktik. Penelitan kualitatif menghasilkan deskripsi dan
analisis tentang kegiatan, proses atau peristiwa-peristiwa penting.
3. Sumbangan
bagi penelitian kebijakan. Hasil penelitian kualitatif juga dapat memberikan
bagi perumusan, implementasi dan perubahan kebijakan.
4. Sumbangan
bagi klarifikasi isu-isu dan tindakan social. Studi kasus dapat difokuskan pada
pengalaman-pengalaman pada kehidupan antar ras dan kelompok etnik, kelas social
dan peranan gender.
5. Sumbangan
bagi studi-studi khusus, yang tidak mungkin diteliti dengan penelitian biasa,
penelitian bagi orang-orang sibuk, ada hambatan bahasa, topic kontrovesional,
atau rahasia, dan penelitian-penelitian yang tidak bisa dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif-statistika.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci.
Ciri penelitian kualitatif
Ada lima ciri pokok karakteristik metode
penelitian kualitatif yaitu:
1. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data.
2. Memiliki sifat deskriptif analitik
3. Tekanan pada proses bukan hasil
4. Bersifat induktif
5. Mengutamakan makna
B. Saran
Demikinlah
yang dapat pemakalah susun semoga dapat memberi manfaat khususnya bagi
pemakalah, umumnya bagi teman-teman sekalian. Pemakalah mengharapkan kritik dan
saran yang sekiranya bisa membangun bagi kami, baik dalam segi penulisan maupun
isi. Pemakalah adalah manusia biasa yang tidak lepas dari kekurangan, maka dari
itu Pemakalah mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar