Sabtu, 19 Januari 2013

Makalah MP3M Kelompok 2



MAKALAH
Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Metodologi

PENELITIAN KUALITATIF






Oleh

Fandi Pratama                      2410.0
Herlina Humaira                   2410.003
Fitri Susanti                           2410.006
Rora Trisuryaningsih           2410.010
Yetmawati                              2410.046


Dosen pembimbing
Imamuddin, M.Pd



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
SUMBAR
2012




KATA PENGANTAR

            Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam. Hanya kepada Dia jualah kita bersyukur atas nikmat, rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik yang berjudul  Penelitian Kualitatif
            Dalam menyusun makalah ini tentu tanpa terlepas dari pengalaman dan pengetahuan orang lain. Karena itu disampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya makalah ini.
            Akhirnya kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini sangat dihargai dan diterima dengan rasa terima kasih untuk kesempurnaan Makalah dimasa yang akan datang dan mudah-mudahan ada manfaatnya.
     

      Bukittinggi ,       Oktober   2012



Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.................................................................................1 
B.     Rumusan Masalah...........................................................................2
C.     Tujuan Pembuatan Makalah..........................................................2
BABII PEMBAHASAN
A.    Pengertian penelitian kualitatif ......................................................2
B.     Ciri penelitian kualitatif..................................................................3
C.     Tujuan penelitian kualitatif............................................................6
D.    Bidang kajian penelitian kaulitatif.................................................6
E.     Jenis Penelitian Kualitatif ..............................................................6 
F.      Kegunaan Penelitian Kualitatif .....................................................8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.......................................................................................11
B.     Saran.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Setiap kegiatan penelitian sejak awal sudah harus ditentukan dengan jelas pendekatan/desain penelitian apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan kokoh dilihat dari sudut metodologi penelitian, disamping pemahaman hasil penelitian  yang akan lebih  proporsional apabila pembaca mengetahui pendekatan yang diterapkan.
Obyek dan masalah penelitian memang mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan mengenai pendekatan, desain ataupun metode penelitian yang akan diterapkan. Tidak semua obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan pendekatan tunggal, sehingga diperlukan pemahaman pendekatan lain yang berbeda agar begitu obyek dan masalah yang akan diteliti tidak pas atau kurang sempurna dengan satu pendekatan maka pendekatan lain dapat digunakan, atau bahkan mungkin menggabungkannya.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian penelitian kualitatif?
2.      Apa ciri-ciri penelitian kualitatif?
3.      Apa Tujuan Penelitian Kualitatif?
4.      Apa bidang Kajian Penelitian Kualitatif?
5.      Apa jenis Penelitian Kualitatif?
6.      Apa kegunaan Penelitian Kualitatif?
C.  Tujuan
1.        Untuk mengetahui  pengertian penelitian kualitatif
2.        Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian kualitatif
3.        Untuk mengetahui Tujuan Penelitian Kualitatif
4.        Untuk mengetahui bidang Kajian Penelitian Kualitatif
5.        Untuk mengetahui jenis Penelitian Kualitatif
6.        Untuk mengetahui kegunaan Penelitian Kualitatif



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.
Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan interviewer atau moderator group periset menjelajah dengan tanggapan mereka untuk mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaan tentang gagasan atau topik yang dibahas dan untuk menentukan derajat kesepakatan yang ada dalam grup. Kualitas hasil temuan dari penelitian kualitatif secara langsung tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari interviewer atau moderator group.
Jenis penelitian yang sering kurang dilakukan dari survei karena mahal dan sangat efektif dalam memperoleh informasi tentang kebutuhan komunikasi dan tanggapan dan pandangan tentang komunikasi tertentu.[1]
Menurut Sukmadinata (2005) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002).
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
B.  Ciri penelitian kualitatif
Ada  lima ciri pokok karakteristik metode penelitian kualitatif yaitu:
1. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.
2.  Memiliki sifat deskriptif analitik
Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.
3.  Tekanan pada proses bukan hasil
Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapar dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.
4. Bersifat induktif
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.
5. Mengutamakan makna
Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.
Berdasarkan ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan alami. Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan proses terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tak perlu dilakukan sebab deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu. Realitas yang kompleks dan selalu berubah menuntut peneliti cukup lama berada di lapangan[2].
Sejalan dengan pendapat di atas, Bogdan dan Biklen (1992) menjelaskan bahwa bahwa ciri-ciri metode penelitian kualitatif ada lima, yaitu:
-          Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung, dan peneliti sebagai instrumen kunci.
-          Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka
-          Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
-          Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif: Peneliti tidak mencari data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai penelitian, namun untuk menyusun abstraksi.
-          Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar perilaku yang tampak.
C.  Tujuan Penelitian Kualitatif
Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu untuk:
1.      Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukenali kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.
2.      Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.
3.      Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif.
D.  Bidang Kajian Penelitian Kualitatif
Bidang kajian penelitian kualitatif dalam pendidikan antara lain berkaitan dengan proses pengajaran, bimbingan, pengelolaan/manajemen kelas, kepemimpinan dan pengawasan pendidikan, penilaian pendidikan, hubungan sekolah dan masyarakat, upaya pengembangan tugas profesi guru, dan lain-lain. 


E. Jenis Penelitian  Kualitatif
1.       Etnografi
Etnografi merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok social tertentu untuk memenuhi sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena memang dilaksanakan di lapangan dalam latar alami. Peneliti mengamati perilaku seseorang atau kelompok sebagaimana adanya. Data diperoleh dari obervasi sangat mendalam sehingga memerlukan waktu berlama-lama di lapangan, wawancara dengan anggota kelompok budaya secara mendalam, mempelajari dokumen atau artifak secara jeli. Tidak seperti jenis penelitian kualitatif yang lain dimana lazimnya data dianalisis setelah selesai pengumpulan data di lapangan, data penelitian etnografi dianalisis di lapangan sesuai konteks atau situasi yang terjadi pada saat data dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat antropologis karena akar-akar metodologinya dari antropologi. Para ahli pendidikan bisa menggunakan etnografi untuk meneliti tentang pendidikan di sekolah-sekolah pinggiran atau sekolah-sekolah pinggiran di tengah-tengah kota.
2.      Studi kasus
Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk menghsilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, danaarsif. Studi kasus bisa sebagai untuk meneliti sekolah di tengah-tengah kota dimana para siswanya mencapai prestasi akademik luar biasa.
3.      Studi dokumen/ teks
Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitikberatkan pada analisis atau interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para pendidik menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topic tertentu dari sebuah teks.

4.   Pengamatan alami
Pengamatan alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Tujuan utamanya ialah untuk mengaati dan memahami perilaku seseorang atau kelompok orang dalam situasi tertentu. Misalnya bagaimana perilaku seseorang ketika dia berada di kelompok diskusi yang anggotanya berasal dari latar social yang berbeda-beda. Dan bagaimana pula perilaku dia jika berada dalam kelompok yang homogen. Peneliti menggunkan kamera tersembunyi atau instrument lain yang sama sekali tidak diketahui oleh orang yang diamante (subjek). Peneliti bisa mengamati sekelompok anak ketika bermain dengan teman-temannya untuk memahami perilaku interaksi social mereka.

F. Kegunaan Penelitian Kualitatif 
1.   Bagi pengembangan teori. Penelitian kualitatif dengan teknik studi kasusnya sangat cocok untuk melakukan pengungkapan dan penemuan.
2.   Sumbangan dari penyempurnaan praktik. Penelitan kualitatif menghasilkan deskripsi dan analisis tentang kegiatan, proses atau peristiwa-peristiwa penting.
3.  Sumbangan bagi penelitian kebijakan. Hasil penelitian kualitatif juga dapat memberikan bagi perumusan, implementasi dan perubahan kebijakan.
4.  Sumbangan bagi klarifikasi isu-isu dan tindakan social. Studi kasus dapat difokuskan pada pengalaman-pengalaman pada kehidupan antar ras dan kelompok etnik, kelas social dan peranan gender.
5.    Sumbangan bagi studi-studi khusus, yang tidak mungkin diteliti dengan penelitian biasa, penelitian bagi orang-orang sibuk, ada hambatan bahasa, topic kontrovesional, atau rahasia, dan penelitian-penelitian yang tidak bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif-statistika.   

 
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
             Penelitian kualitatif  adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci.


Ciri penelitian kualitatif

Ada  lima ciri pokok karakteristik metode penelitian kualitatif yaitu:
1. Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data.
2.  Memiliki sifat deskriptif analitik
3.  Tekanan pada proses bukan hasil
4. Bersifat induktif
5. Mengutamakan makna
 
B.     Saran


Demikinlah yang dapat pemakalah susun semoga dapat memberi manfaat khususnya bagi pemakalah, umumnya bagi teman-teman sekalian. Pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya bisa membangun bagi kami, baik dalam segi penulisan maupun isi. Pemakalah adalah manusia biasa yang tidak lepas dari kekurangan, maka dari itu Pemakalah mohon maaf.


DAFTAR PUSTAKA
http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/


[2] http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar